Masjid Khandak 


Khandak berarti parit. Dalam sejarah Islam yang dimaksud Khandak adalah peristiwa penggalian parit pertahanan sehubungan dengan peristiwa pengepungan kota Madinah oleh kafir Quraisy bersama sekutu-sekutunya dari Yahudi Bani Nadlir, Bani Ghathfan dan lain-lainnya.

Di saat Rasulullah SAW mendengar kafir Quraisy bersama sekutu-sukutunya akan menggempur kota Madinah, maka Rasulullah bermusyawarah dengan para sahabat-sahabatnya, bagaimana cara menanggulangi penyerangan tersebut. Pada waktu sahabat Nabi, Salman Al Farisi memberikan saran supaya Rasulullah SAW membuat benteng pertahanan berupa parit, usul tersebut diterima oleh Rasulullah SAW membuat benteng pertahanan berupa parit, usul tersebut diterima oleh Rasulullah SAW. Maka digalilah parit pertahanan tersebut di bawah pimpinan Rasulullah SAW sendiri. Peristiwa pengepungan kota Madinah ini terjadi pada bulan Syawal tahun kelima Hijriah.

Peninggalan perang Khandak yang ada sampai sekarang hanyalah berupa lima buah pos yang dulunya berjumlah tujuh, yang menurut sebagian riwayat tempat tersebut adalah bekas pos penjagaan pada peristiwa perang Khandak dan sekarang dikenal dengan nama Masjid Sab'ah atau Masjid Khamsah....

Sejarah Perkembangan Ka'bah 


Ka'bah yang juga dinamakan Baitul Atiq atau rumah tua adalah bangunan yang dipugar pada masa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail setelah Nabi Ismail berada di Mekkah atas perintah Allah SWT. Dalam Al-Qur'an, surah 14:37 tersirat bahwa situs suci Ka'bah telah ada sewaktu Nabi Ibrahim menempatkan Hajar dan bayi Ismail di lokasi tersebut.

Pada masa Nabi Muhammad SAW berusia 30 tahun (Kira kira 600 M dan belum diangkat menjadi Rasul pada saat itu), bangunan ini direnovasi kembali akibat bajir bandang yang melanda kota Mekkah pada saat itu. Sempat terjadi perselisihan antar kepala suku atau kabilah ketika hendak meletakkan kembali batu Hajar Aswad namun berkat penyelesaian Muhammad SAW perselisihan itu berhasil diselesaikan tanpa pertumpahan darah dan tanpa ada pihak yang dirugikan.

Pada saat menjelang Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi sampai kepindahannya ke kota Madinah. Lingkungan Ka'bah penuh dengan patung yang merupakan perwujudan Tuhan bangsa Arab ketika masa kegelapan pemikiran (jahilliyah) padahal sebagaimana ajaran Nabi Ibrahim yang merupakan nenek moyang bangsa Arab dan bangsa Yahudi serta ajaran Nabi Musa terhadap kaum Yahudi, Tuhan tidak boleh disembah dengan diserupakan dengan benda atau makhluk apapun dan tidak memiliki perantara untuk menyembahnya serta tunggal tidak ada yang menyerupainya dan tidak beranak dan tidak diperanakkan (Surat Al Ikhlas dalam Al-Qur'an) . Ka'bah akhirnya dibersihkan dari patung patung ketika Nabi Muhammad mebebaskan kota Mekkah tanpa pertumpahan darah.

Selanjutnya bangunan ini diurus dan dipelihara oleh Bani Sya'ibah sebagai pemegang kunci ka'bah dan administrasi serta pelayanan haji diatur oleh pemerintahan baik pemerintahan khalifah Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Muawwiyah bin Abu Sufyan, Dinasti Ummayyah, Dinasti Abbasiyyah, Dinasti Usmaniyah Turki, sampai saat ini yakni pemerintah kerajaan Arab Saudi yang bertindak sebagai pelayan dua kota suci, Mekkah dan Madinah.

Masjid Al-Aqsa 


Masjid Al-Aqsa in Baitul Maqdis (Jerusalem) is the third holiest mosque in Islam after Masjid Al-Haram (in Mecca) and Masjid An-Nabawi (in Medina), both in Saudi Arabia.

BACKGROUND ON PALESTINE

Palestine is the ancient name of a Middle Eastern country situated on the eastern coast of the Mediterranean Sea. Its size has varied greatly throughout its history and its exact borders are even now in dispute. its location at the junction of trade routes linking three continents has meant that it was a melting pot for religious and cultural influences. It has also, unfortunately, been a natural battleground for the region's powerful states and thus subject to domination by them, the first of these being Egypt in the third millennium BC. when Egyptian power began to wane in the 14th century BC, the country was again invaded: this time by Hebrews, who were a Semitic tribe from Mesopotamia, and by Philistines (from whom the country took its name), an Indo-European people.

The West Bank is a Palestinian occupied territories occupied by Israel; it is located west of the Jordan River. Its area is about 5900 sq. km (2278 sq. mi.) and it holds many sites of religious importance to Muslims, Christians and Jews. The largest cities of the West Bank are Hebron (Al-Khaleel) and Nablus. the West Bank was a part of the British Mandate for Palestine from 1920-1948. It was formally annexed by Jordan in 1950 -- an act that was not recognized by the Arab League, the United Nations or the United States. Israel occupied the West Bank in June 1967.

The Gaza Strip is a narrow area of desert land along the western Mediterranean Sea. It is about 42km (26 miles) long and 6.5 to 8km (4 to 5 miles) wide. It too, like the West Bank, was a part of the British Mandate from 1917 to 1948. Egypt controlled the Gaza Strip from 1948 until the 1967 Arab-Israeli War (except for a brief period of Israeli occupation in 1956-57) until it was occupied by Israel in the Arab-Israeli war in June 1967.

The Gaza Strip is densely populated -- an estimate in 1993 gave the figure as 800,000 -- with more than 99% of its population being stateless Palestinian Arabs. The majority are refugees from Israel who have lived under extremely difficult conditions in refugee camps since 1948.
The flimsy economy is based upon agriculture, livestock, fishing and some small industry. Poverty and unemployment are widespread and the success of the 1993 peace accord between the Palestinians and Israel depends in no small way upon whether economic progress for the people of the Gaza Strip is an outgrowth of the accord.

The intifada is a revolt by Palestinian Arabs against Israeli military occupation of lands taken in the 1967 Arab-Israeli War. It began in late 1987 in the Gaza Strip and soon spread to the West Bank and East Jerusalem. It involved throwing stones at Israeli soldiers, strikes and business boycotts. Neither the Israeli government nor the Palestine Liberation Organization (PLO) was prepared for the movement. The cause of the intifada is undoubtedly the frustration growing out of the many diplomatic failures to address the grievances of the Palestinian Arabs. Israeli response to the movement drew worldwide criticism for its harshness, and the intifada in fact compelled the Israeli government to re-evaluate Palestinian nationalism as well as the depth of Palestinian discontent, anger, and utter frustration.

In September 1993, the PLO and Israel signed an agreement on Palestinian autonomy in the Gaza Strip and the West Bank town of Jericho. The last Israeli troops withdrew on 18 May 1994.

Al- Aqsa Intifada erupted in September 2000 and is still going on. The new Intifada succeeded in altering agendas both in Israel and the region at large. Inside Israel, al-Aqsa Intifada has already drawn Arab citizens into the struggle for the first time, while pushing the Israeli Labour Party rightward. In the Arab world, the on-going Palestinian Intifada wins the support and solidarity of millions. Worldwide, it forces leaders of the major world powers, such as the US president Geroge Bush and the British Prime Minister Tony Blair, to talk about the necessity of the establishment of an independent Palestinian state. ...

Sejarah Masjid An-Nabawi 


“Shalat di masjidku ini [Masjid Nabawi] lebih utama 1.000 kali dibanding shalat di masjid lainnya kecuali di Masjidil Haram dan shalat di Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali shalat daripada masjid lainnya.” [HR Ahmad Ibnu Huzaimah dan Hakim]

Madinah Munawarah adalah kota suci kedua yang paling utama untuk dikunjungi umat Islam setelah Mekah. Di sanalah terletak Masjid Nabawi yang didirikan tahun 622 M atau tahun pertama hijriah, setelah Nabi SAW hijrah dari Mekah ke Madinah.

Sejarah berdirinya Masjid Nabawi cukup unik, yaitu ketika Rasulullah SAW masuk Madinah, kaum Ansar mengelu-elukan beliau serta menawarkan rumah untuk beliau beristirahat. Namun Rasulullah SAW menjawab dengan bijaksana : "Biarkanlah unta ini jalan, karena ia diperintahkan Allah. Setelah sampai di tanah milik kedua anak yatim bernama Sahal dan Suhai, keduanya anak Amr bin Amarah di bawah asuhan Mu'adz bin Atrah, unta tersebut berhenti, kemudian beliau dipersilahkan oleh Abu Ayub Al Ansari, tinggal di rumahnya. Setelah beberapa bulan di rumah Abu Ayub Al Ansari, Nabi mendirikan masjid di atas sebidang tanah yang sebagian milik As'ad bin Zurrah, sebagian milik kedua anak yatim (Sahal dan Suhai), dan sebagian lagi tanah kuburan Musyrikin yang telah rusak.Tanah kepunyaan kedua anak yatim tadi dibeli dengan harga sepuluh dinar yang dibayar oleh Abu Bakar Ra. Sedang tanah kuburan dan milik As'ad Bin Zurrah diserahkan sebagai wakaf.

Rasulullah SAW yang meletakkan batu pertama pendirian masjid, diikuti oleh sahabat-sahabat Nabi, Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Kemudian pengerjaan masjid dilakukan dengan gotong royong sampai selesai.

Keadaan masjid masih sangat sederhana sekali tanpa hiasan, tanpa tikar dan untuk penerangan waktu malam hari digunakan pelepah kurma kering yang dibakar. Pagarnya dari batu tanah, tiang-tiangnya dari batang kurma, sedangkan atapnya pelepah daun kurma. Waktu itu arah kiblatnya Baitul Maqdis di Yerusalem, karena perintah menghadap Ka’bah belum turun. Luas masjid sekitar 30 x 35 m. Di sisi masjid dibangun tempat kediaman Nabi dan Keluarganya yang kemudian mejadi tempat pemakamannya.

Dalam perkembangannya, Masjid Nabawi mengalami beberapa kali perombakan. Perubahan pertama adalah membangun mihrab setelah memindahkan arah kiblat dari Baitul Maqdis ke Masjidil Haram di Mekah tahun 2 H setelah Rasulullah SAW menerima perintah memindahkan arah kiblat. Setelah itu, dilakukan beberapa kali perluasan masjid untuk dapat menampung jamaah yang semakin bertambah besar.

Luas masjid saat ini mencapai 165.000 m² serta dapat menampung sekitar satu juta jemaah pada satu kesempatan. Renovasi terakhir dilakukan oleh Raja Fahd yang menambahkan AC serta memperindah masjid dengan 27 kubah yang dapat digeser dan kubah berbentuk payung yang bisa dibuka tutup. Keindahan ini juga dilengkapi dengan hamparan marmer putih di pelataran masjid yang selalu dingin meski terik matahari terus menyengat.

Masjid Nabawi memiliki 10 menara, 6 di antaranya setinggi 99 m, serta 24 kubah. Terdapat 5 mihrab dan beberapa tiang yang konon memiliki sejarah masing-masing. Selain itu, masjid ini dilengkapi dengan tempat parkir bawah tanah yang mampu menampung sekitar 4.400 kendaraan.

Data perkembangan masjid Nabawi mulai dari zaman rasulullah SAW adalah sebagai berikut:

• Luas masjid waktu dibangun oleh Rasulullah adalah 2.475 m²,
• Tambahan pada masa Khalifah Umar bin Khattaab 1.100 m²,
• Tambahan pada masa Khalifah Usman bin Affan 496 m²,
• Tambahan pada masa Khalifah Walid bin Abdul Malik 2.369 m²,
• Tambahan pada masa Khalifah Abbas Al Mahdi 2.450 m²,
• Tambahan pada masa Malik Al Qait Bey 120 m²,
• Tambahan pada masa Khalifah Sultan Abdul Majid Al Usmani 1.293 m²,
• Tambahan pada masa Raja Faisal 600 m².
• Pada saat Raja Fahd melaksanakan perluasan, Masjid Nabawi tersebut luasnya masih 82.000 m² kemudian diperlebar menjadi165.000 m².

Hal unik lain adalah adanya satu area di dalam masjid yang dinamakan Raudhah yang berarti taman. Tempat ini ditandai tiang-tiang putih dan letaknya adalah antara rumah Nabi SAW [sekarang makam Rasulullah SAW] sampai mimbar. Luas Raudhah dari arah Timur ke Barat sepanjang 22 m dan dari Utara ke Selatan sepanjang 15 m. Konon Raudhah adalah tempat yang mustajab untuk berdoa, seperti sabda Rasulullah SAW,

Antara rumahku dengan mimbarku adalah Raudhah di antara taman-taman surga.” [diriwayatkan 5 ahli hadits]

© 2006 fhian
No part of the content or the blog may be reproduced without prior written permission.
Thank you for visiting my blog